Balaghah

Definisi Balaghah

Secara Bahasa

Balaghah diambil dari bentuk mashdar dari بَلُغَ (seorang laki-laki dewasa apabila sudah baligh).1,2

Secara Istilah

Balaghah secara istilah dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang dengannya seseorang mampu untuk menyusun perkataan yang berbekas di telinga pendengar.3

Dan dikatakan juga, Balaghah adalah pernyataan atas sebuah makna yang benar dimana dituturkan dengan kata yang jelas, tanpa penambahan atas maksudnya dan pengurangan atas penjelasannya.4

Tema Pembahasan

Ilmu Balaghah mencangkup atas tiga tema utama yaitu:

  1. Ilmu Ma’any, yaitu Ilmu untuk mengetahui keadaan lafadz Bahasa Arab yang sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi.
  2. Ilmu Bayan, yaitu Ilmu untuk mengetahui suatu makna dengan berbagai cara dalam menjelaskan maknanya.
  3. Ilmu Badi’, yaitu Ilmu untuk mengetahui cara-cara membentuk kalam (ucapan) yang baik sesudah memelihara tujuan yang lain yakni keselarasan ucapan sesuai kondisi dan makna yang jelas,

Keuntungan Mempelajari Ilmu Balaghah

Diantaranya:

  1. Memahami makna kandungan Al-Qur’an yang mana termasuk sumber ilmu balaghah dan Mengetahui maknanya yang tersembunyi.
  2. Memberikan kemampuan untuk menentukan ungkapan yang cocok sesuai keadaan.
  3. Kemampuan untuk berbicara baik dan membedakan antara yang baik dan tidak baik.

Penisbatan Ilmu Balaghah

Ilmu Balaghah dinisbatkan kepada ilmu-ilmu Bahasa Arab sebagaimana ilmu lainnya seperti: Nahwu, Sharaf, dan Adab.

Keutamaan Ilmu Balaghah

Ilmu Balaghah termasuk diantara ilmu Bahasa arab lainnya yang paling mulia dan paling tinggi derajatnya karena ilmu tersebut dapat menyampaikan seseorang untuk mengetahui makna-makna Kitab Allah Ta’ala, dan ditambah dengan penyesuaian/koreksi lisan.

Pencetus Ilmu Balaghah

Orang pertama yang memperhatikan Ilmu balaghah dengan mengumpulkan ilmu-ilmunya adalah Abdulhamid Al-Katib (Wafat tahun 132 H), kemudian terkenal setelahnya Abdullah bin Al-Muqfi’ (Wafat tahun 145 H).5

Dan anggapan lainnya bahwa Abdulqodir Al-Jurjany (Wafat tahun 471 H) adalah peletak dasar ilmu balaghah . karena kedua kitabnya (dalailul I’jaaz) dan (asrorul balaghah) termasuk kitab terpenting yang dikarang untuk ilmu balagah, dan juga beliau menulis kitab tersebut untuk menjelaskan makna Al-Qur’an dan keutamaannya bagi naskah lainnya yaitu syi’r (puisi) dan natsr (prosa).

Nama Lain

  • Ulum Al-Balaghah
  • ‘Ilmu Al-Bayan

Sumber Pengambilan Ilmu

  • Al-Qur’an Al-Karim
  • As-Sunnah An-Nabawiyah (Hadits-Hadits Nabi)
  • Jejak Peninggalan Para Khulafa’ Ar-Rosyidin dan Penceramah yang Terkenal
  • Syair-Syair Arab dan Sastranya

Permasalahan dan Pembahasan

  • Kalam Insya’i dan Kalam Khobari
  • Qashr
  • Ijaz, Ithnab, dan Musawah
  • Tasybih
  • Majaz
  • Isti’arah
  • Keindahan makna seperti Thibaq dan Muqobalah
  • Keindahan lafadz seperti Jinas dan Sajak6

Referensi

  1. Lisanul Arab, bab بلغ []
  2. Al-Kulliyyat, Abu Baqa’ Al-Kafawi, hal. 236. []
  3. At-Ta’rifaat, Syarif Al-Jurjani, hal. 46. []
  4. Al-Kulliyyat, hal. 236. []
  5. At-Ta’rifaat, hal. 156. []
  6. Al-Juhany, Kholid bin Mahmud. Al-Binayah Fii Syarhil Bidayah Fii Ulumil Balaghah (Al Maany, wal Bayan wal Badi’). 2016. Mesir. Dar At-Taqwa. []