Balaghah
Definisi Balaghah
Secara Bahasa
Balaghah diambil dari bentuk mashdar dari بَلُغَ (seorang laki-laki dewasa apabila sudah baligh). [1], [2]
Secara Istilah
Balaghah secara istilah dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang dengannya seseorang mampu untuk menyusun perkataan yang berbekas di telinga pendengar. [3]
Dan dikatakan juga, Balaghah adalah pernyataan atas sebuah makna yang benar dimana dituturkan dengan kata yang jelas, tanpa penambahan atas maksudnya dan pengurangan atas penjelasannya. [4]
Tema Pembahasan
Ilmu Balaghah mencangkup atas tiga tema utama yaitu:
- Ilmu Ma’any, yaitu Ilmu untuk mengetahui keadaan lafadz Bahasa Arab yang sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi.
- Ilmu Bayan, yaitu Ilmu untuk mengetahui suatu makna dengan berbagai cara dalam menjelaskan maknanya.
- Ilmu Badi’, yaitu Ilmu untuk mengetahui cara-cara membentuk kalam (ucapan) yang baik sesudah memelihara tujuan yang lain yakni keselarasan ucapan sesuai kondisi dan makna yang jelas,
Keuntungan Mempelajari Ilmu Balaghah
Diantaranya:
- Memahami makna kandungan Al-Qur’an yang mana termasuk sumber ilmu balaghah dan Mengetahui maknanya yang tersembunyi.
- Memberikan kemampuan untuk menentukan ungkapan yang cocok sesuai keadaan.
- Kemampuan untuk berbicara baik dan membedakan antara yang baik dan tidak baik.
Penisbatan Ilmu Balaghah
Ilmu Balaghah dinisbatkan kepada ilmu-ilmu Bahasa Arab sebagaimana ilmu lainnya seperti: Nahwu, Sharaf, dan Adab.
Keutamaan Ilmu Balaghah
Ilmu Balaghah termasuk diantara ilmu Bahasa arab lainnya yang paling mulia dan paling tinggi derajatnya karena ilmu tersebut dapat menyampaikan seseorang untuk mengetahui makna-makna Kitab Allah Ta’ala, dan ditambah dengan penyesuaian/koreksi lisan.
Pencetus Ilmu Balaghah
Orang pertama yang memperhatikan Ilmu balaghah dengan mengumpulkan ilmu-ilmunya adalah Abdulhamid Al-Katib (Wafat tahun 132 H), kemudian terkenal setelahnya Abdullah bin Al-Muqfi’ (Wafat tahun 145 H). [5]
Dan anggapan lainnya bahwa Abdulqodir Al-Jurjany (Wafat tahun 471 H) adalah peletak dasar ilmu balaghah . karena kedua kitabnya (dalailul I’jaaz) dan (asrorul balaghah) termasuk kitab terpenting yang dikarang untuk ilmu balagah, dan juga beliau menulis kitab tersebut untuk menjelaskan makna Al-Qur’an dan keutamaannya bagi naskah lainnya yaitu syi’r (puisi) dan natsr (prosa).
Nama Lain
- Ulum Al-Balaghah
- ‘Ilmu Al-Bayan
Sumber Pengambilan Ilmu
- Al-Qur’an Al-Karim
- As-Sunnah An-Nabawiyah (Hadits-Hadits Nabi)
- Jejak Peninggalan Para Khulafa’ Ar-Rosyidin dan Penceramah yang Terkenal
- Syair-Syair Arab dan Sastranya
Permasalahan dan Pembahasan
- Kalam Insya’i dan Kalam Khobari
- Qashr
- Ijaz, Ithnab, dan Musawah
- Tasybih
- Majaz
- Isti’arah
- Keindahan makna seperti Thibaq dan Muqobalah
- Keindahan lafadz seperti Jinas dan Sajak [6]
Referensi
- Lisanul Arab, bab بلغ ⤴
- Al-Kulliyyat, Abu Baqa’ Al-Kafawi, hal. 236. ⤴
- At-Ta’rifaat, Syarif Al-Jurjani, hal. 46. ⤴
- Al-Kulliyyat, hal. 236. ⤴
- At-Ta’rifaat, hal. 156. ⤴
- Al-Juhany, Kholid bin Mahmud. Al-Binayah Fii Syarhil Bidayah Fii Ulumil Balaghah (Al Maany, wal Bayan wal Badi’). 2016. Mesir. Dar At-Taqwa. ⤴