Huruf Yaa

Definisi

Huruf Yaa (الياء) adalah huruf ke-28 atau yang terakhir dalam abjad Arab. Sifatnya jahr (jelas). Tempat keluar huruf tersebut ialah tengah-tengah lidah dengan langit-langit atas.

Macam-Macam Huruf Yaa dan Penggunaannya

Yaa Al-Mutakallim

Yaitu huruf yaa yang bersambung dengan isim, fi’il, dan huruf. Yaa Al-Mutakallim terdapat di beberapa keadaan:

Mansuhub sebagai maf’ul bih

Keadaan nashab sebagai maf’ul bih apabila bersambung dengan fi’il dan isim fi’il.

Contoh:

أَكْرَمَنِيْ – يُكْرِمُنِي  – أَكْرِمْنِيْ –  قَدْنِيْ

dia memuliakanku – dia akan memuliakanku – muliakanlah aku – bimbinglah aku ،

Manshub sebagai isim Inna

Keadaan nashab sebagai isim dari (إنّ) atau salah satu dari saudara-saudaranya.

Contoh:

إنَّنِيْ قَادِمٌ

sesungguhnya saya datang

Majrur karena huruf jar

Keadaan jar dikarenakan huruf-huruf jar. Contoh:

بِي –  لِي

milikku – denganku

Majrur karena mudhaf ilaih

Keadaan jar sebagai mudhaf ilaihi karena bersambung dengan isim. Contoh:

أَخَذْتُ كِتَابِي مِنْ صَدِيْقِيْ

aku mengambil bukuku dari temanku

Yaa Al-Mukhathabah

Yaitu dhamir rafa’ yang bersambung dengan fi’il mudhari dan amr, sebagai:

Sebagai fa’il atau naibul fa’il

Sebagai fa’il atau naibul fa’il apabila bersambung dengan fi’il tam. Contoh:

أنتِ تُطِيْعِيْنَ وَالِدَيْكِ وَ تَحْمَدِيْنَ عَلَيْهِ

engkau taati kedua orang tuamu dan memuji mereka

Sebagai isim ketika bersambung dengan fi’il naqish

Sebagai isim apabila bersambung dengan fi’il-fi’il naqish

Contoh:

يَا نَارُ كُوْنِيْ بَرْداً وَ سَلاماً عَلَى إبْرَاهِيْم

“Wahai api jadilah dingin dan keselamatan bagi Ibrahim”

Yaa Al-Mutsanna

Yaa Al-Mutsanna dan yang serupa dengannya (mulhaq bih): Yaitu huruf yang masuk ke dalam isim mufrad saat menjadi bentuk mutsanna, saat keadaannya nashab atau jar. Yaa Al-Mutsanna menggantikan posisi fathah saat dinashabkan. Contoh:

اِشْتَرَيْتُ كِتَابَيْنِ – رَأَيْتُ كِلَيْهِمَا

saya membeli dua buku – saya melihat keduanya.

Yaa Al-Mutsanna menggantikan posisi kasrah saat keadaan jar. Contoh:

سَافَرْتُ إلَى مَدِيْنَتَيْنِ – وَنَظَرْتُ إِلَى كِلَيْهِمَا

saya berpergian ke dua kota – saya memandangi keduanya.

Yaa Jamak Mudzakkar Salim

Yaa jamak mudzakkar salim dan yang serupa dengannya (mulhaq bih): yaa yang masuk ke dalam isim dan sifat yang bentuknya jamak mudzakkar salim atau yang mulhaq bih. Bentuk mulhaq seperti:

أُوْلُوْ ، أَرْضُوْنَ ، أَهْلُوْنَ ، عَالَمُوْنَ ، سِنُوْن ، عِلِّيُّون

dan angka puluhan dari عِشْرِيْن sampai تِسْعِيْنَ.

Yaa jamak mudzakkar salim menggantikan posisi fathah saat keadaan nashab. Contoh:

يُحِبُّ اللهُ المُؤْمِنِيْنَ المُخْلِصِيْنَ –  زُرْتُ عِشْرِيْنَ مَدِيْنَةً

Allah mencintai orang mukmin yang ikhlas beragama – aku mengunjungi dua puluh kota

Dan Yaa jamak mudzakkar salim juga menggantikan posisi kasrah saal keadaan jar. Contoh:

يُحِبُّ اللهُ الأتْقِيَاءَ مِنَ المُؤْمِنِيْنَ – مَرَرْتُ بِعِشْرِيْنَ مَدِيْنَةً

Allah mencintai orang-orang bertakwa dari para mukmin – aku melewati dua puluh kota

Yaa Asmaul Khamsah

Yaa pada isim yang lima (asmaul khamsah) yaitu tanda jar pada asmaul khamsah. Contoh:

سَلَّمْتُ الوَدِيْعَةَ لِأخِيْكَ

aku menyampaikan titipan untuk saudaramu

Yaa Al-Mudhara’ah

Yaa Al-Mudhara’ah yaitu huruf yang tidak dii’rab, terdapat pada awal fi’il mudhari sebagai tambahan dari huruf aslinya. Contoh:

هُوَ يَشْكُرُ – هُمْ يَشْكُرُوْنَ – هُنَّ يَشْكُرْنَ – وَهُوَ يَسْتَقْبِلُ – هُمْ يَسْتَقْبِلُوْنَ – هُنَّ يَسْتَقْبِلْنَ

dia berterima kasih – mereka berterima kasih – mereka (perempuan) berterima kasih – dia menerima – mereka menerima – mereka (perempuan) menerima.

Yaa Al-Idhafah

Yaa Al-Idhafah yaitu yaa pada isim dan fi’il sebagaimana contoh yaa mutakallim. Contoh:

 ضَارِبِيْ – ضَرَبَنِيْ

pemukulku – dia memukulku

Yaa Al-Ashliyyah

Yaa Al-Ashliyyah yaitu huruf yaa asli yang terdapat pada suatu kata. Contoh pada isim:

 المَهْدِي – الدَاعِيْ

yang memberi petunjuk – yang menyeru

Contoh pada fi’il:

يَقْضِيْ – يَهْدِيْ

dia yang menghabiskan – dia yang memberi petunjuk

Yaa At-Ta’nits

Yaa At-Ta’nits yaitu yaa sebagaimana pada yaa Al-Mukhathabah. Contoh:

اِضْرِبِيْ – ولَا تَذْهَبِيْ

pukullah kamu perempuan – jangan engkau pergi

Yaa Al-Ithlaq

Yaa Al-Ithlaq yaitu yaa yang terdapat pada syair yang berfungsi sebagai penyesuaian kata terakhir pada bait sajak atau sebagai pemisah kata dalam ayat Al-Qur’an. Contoh dari syair:

أمِن أمّ أوْفَى دِمْنَةٌ لَمْ تُكَلِّمِي # بحومانة الدَّرَّاج فالمُتَثلَّم

“Apakah ummu Aufa meninggalkan serpihan kenangan dalam jejaknya di reruntuhan haumanat daraj dan mutasalim ?”

Contoh dari Al-Qur’an (qira’ah ya’qub):

وَإيَّايَ فارْهَبُوْنِي

dan hanya kepada- Ku lah kalian harus takut (tunduk)

Yaa Al-Munqalabah

Yaa Al-Munqalabah yaitu yaa yang diubah dari bentuk lainnya. Contoh:

يُغْزَى أصله من غَزَوتُ

dia sedang berperang” asalnya “orang yang memberi” المُعْطِي asalnya عَطَا يعْطُو

Yaa An-Nida’

Yaa An-Nida’ yaitu yaa yang digunakan dalam memanggil seseorang dan huruf ini masuk kedalam huruf-huruf nida’. Contoh:

يا زَيدُ – يا عبدَ اللهِ

wahai Zaid – wahai Abdullah [1]

Pranala luar

Referensi

    1. Ar-Rummany An-Nahwy, Abul Hasan Ali bin Isa. 1981 M. Kitab Ma’any Al-huruf. Makkah. Daar As-Syuruq