Isim Isyarah
Definisi
Isim isyarah adalah isim (kata benda) mabni yang menunjukkan kepada benda tertentu dengan memberi isyarat kepada benda itu.
Macam-macam Isim Isyarah
Mufrad mudzakkar : هَذاَ
Contoh penggunaan dalam kalimat:
هذا طالبٌ ذكيٌّ
هذا أَبو الْهوْل
Mufrad mu’annats : هَذِهِ
Contoh penggunaan dalam kalimat:
هذهِ طالبةٌ ذكيةٌ
هذه مُذِيعةُ بَرْنَامِج الأَطفالِ
Mutsanna mudzakkar : هذان
Contoh penggunaan dalam kalimat:
هَذَانِ طالبانِ ذَكِيَّانِ
هذان قمران صِناعِيَّان
Mutsanna mu’annats : هاتان
Contoh penggunaan dalam kalimat:
هَاتانِ طالبتانِ ذَكِيَّتانِ
هاتَان صحِيفَتانِ صباحِيَّتَان
Jamak (bentuk plural)
Bentuk jamak untuk isim isyarah baik untuk mu’annats ataupun mudzakkar : هؤلاء. Contoh penggunaannya dalam kalimat bahasa arab (jumlah mufidah):
هؤلاء طلاب جدد
هؤلاء طالبات جديدات
Isim isyarah lil qarib (dekat)
Untuk menunjukkan tempat yang dekat : هنا, contoh penggunaan dalam jumlah mufidah:
هنا الصف الثاني المتوسط
Isim isyarah lil baid (jauh)
Untuk menunjukkan tempat yang jauh : هناك \ هنالك, contoh penggunaan dalam kalimat sempurna, dalam firman Allah ‘azza wa jalla:
هُنَالِك ابْتُلِىَ الْمُؤْمِنُونَ [1]
Hukum-hukum Berkaitan dengan Isim Isyarah
Semua isim isyarah mabni
Semua jenis dan macam isim siyarah adalah isim yang mabni, kecuali (هذان dan هاتان), maka keduanya adalah mu’rab dan dii’rab seperti isim mutsanna, contoh penggunaannya dalam kalimat:
هَاتانِ طالبتانِ ذَكِيَّتانِ
kata (هاتان) merupakan isim isyarah yang marfu dengan alif karena posisinya sebagai mubtada’.
Contoh yang lain:
قرأت هذين الكتابين
kata (هذين) merupakan isim isyarah yang manshub dengan menggunakan ya’ karena posisinya sebagia maf’ul bih (objek).
Penggunaan ha’ lit tanbih
Jika melakukan isyarat kepada benda yang dekat atau memakai isim isyarah secara umum maka hendaknya ditambahkan apa yang disebut dengan ha’ lit tanbih (ha’ yang berfungsi untuk menarik perhatian pendengar), contoh penggunaannya dalam kalimat:
هؤلاء رجال كرام
هؤلاء فقهاء ماهرون
Penggunaan kaf lil khitab
Jika melakukan isyarat kepada benda yang jauh maka hendaknya ditambahkan pada akhir isim isyarat itu huruf kaaf (ك) atau ditambahkan kaaf disertai dengan lam (ك ,ل), contoh penggunaannya dalam kalimat bahasa arab sempurna (jumlah mufidah):
ألئك طلاب مجتهدون
هناك غرفة النوم
هُنَالِك ابْتُلِىَ الْمُؤْمِنُونَ [1]
Isyarat kepada isim ghairu aqil (tidak berakal)
Jika memberi siyarat kepada isim yang ghairu aqil (tidak berakal) maka hendaknya menggunakan isim isyarah untuk mufrad mu’annats yaitu: (هذه, تلك), contoh penggunaannya dalam kalimat bahasa arab:
هذه المباني علية و تلك المساجد جميلة
Kata mabani (مباني) merupakan jamak ghairu aqil yang artinya adalah bangunan- bangunan, oleh karena itu tatkala meng-isyarat kepadnya maka menggunakan isim isyarah untuk mufrad mu’annats yaitu dalam hal ini memakai (هذه), begitu pula halnya dengan kata masajid (مساجد) merupkan jamak ghairu aqil yang artinya masjid-masjid, tatkala ber-isyarat kepadnya maka kita memakai isim isyarah untuk mufrad mu’annats dalam hal ini adalah (تلك).
Isim yang disertai (ال)
Jika ada isim (kata benda) yang terletak setelah isim isyarah dan isim tersebut disertai dengan (ال), maka isim tersebut dii’rab sebagai badal (pengganti) dari isim isyarah yang mendahuluinya. Contoh penggunaannya dalam kalimat:
هذا الطالب مجتهد
Kata at-thalib (الطالب) pada kalimat ini di-i’rab sebagai badal dari isim isyarah yaitu (هذا) dan i’rabnya adalah marfu memakai dhammah mengikuti mubdal minhu (kata yang diganti) yang marfu juga karena posisinya sebagai mubtada’. [2]