Istifham
Istifham (Kata Tanya) dalam Bahasa Arab [1]
DEFINISI [2]
Bahasa
Secara Bahasa :
طَلَبُ الفَهْمِ
minta untuk diberitahukan.
Istilah
Secara Istilah :
طَلَبُ العِلْمِ بِشَيءٍ لَمْ يَكُنْ مَعْلُوْمًا مِنْ قَبْلُ ، بِأدَوَاتٍ مَخْصُوْصَةٍ
mengharapkan untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahui sebelumnya, dengan adawat (alat-alat) tertentu.
ADAT ISTIFHAM BESERTA CONTOHNYA
Istifham (kata tanya) bahasa arab memiliki 11 adat atau adawaat (alat-alat), yaitu :
Hamzah
Hamzah
( الـهَمْزَةُ ( أ
Apakah … ?
Digunakan untuk 2 hal :
Menanyakan tentang salah satu dari dua hal atau lebih,
Contoh :
أأنْتَ المُسَافِرُ أمْ سَعِيْدٌ ؟
“Apakah kamu yang akan pergi ataukah Said ?”
Menanyakan tentang isi kalimat,
Contoh :
أ فَهِمْتَ الدَرْسَ ؟
“Apakah kamu memahami pelajarannya ?”
Hal
Hal ( هَلْ ) :
Apakah … ?
Digunakan untuk menanyakan isi kalimat,
Contoh :
هَلْ يَصْدَأُ الذَّهَبُ ؟
“Apakah emas itu berkarat ?”
Maa
( مَا )
Apa / Apakah … ?
Digunakan untuk 2 hal :
Menanyakan kejelasan sesuatu,
Contoh :
مَا اللُّجَيْنُ ؟
“Apa itu lujain ? maka dijawab bahwa itu adalah perak.”
Menanyakan arti dari sesuatu,
Contoh :
مَا الكَذِبُ ؟
“Apa itu dusta/berbohong ?”
maka dijawab bahwa itu adalah bermaksud untuk memberi tahu dengan apa yang menyelisihi kebenaran.
Man
Man
( مَنْ )
Siapa … ?
Digunakan untuk menanyakan yang berakal, baik seorang atau lebih, laki-laki ataupun perempuan.
Contoh :
مَنْ كَتَبَ هَذَا الكِتَابَ ؟
“Siapa yang menulis buku ini ?”
maka dijawab – contoh : Kholid -.
Ayyu
Ayyu ( أيُّ ) : Manakah / … ?
Digunakan untuk menanyakan satu dari dua hal atau lebih,
Contoh :
أيُّ حَالٍ قَدِمَ عَلَيْهِ بَكْرٌ ؛ رَاكِبًا أمْ مَاشِيًا ؟
“Apakah keadaan Bakar saat datang; berkendara atau berjalan ?”
Kam
Kam ( كَمْ ) : Berapa … ?
Digunakan untuk menanyakan jumlah atau bilangan sesuatu yang belum jelas,
Contoh :
كَمْ طَالِبًا فِي الفَوْجِ ؟
“Berapa murid dalam satu kelompok ?”
Kaifa
Kaifa ( كَيْفَ ) : Bagaimana … ?
Digunakan untuk menanyakan keadaan,
Contoh :
كَيْفَ حَالُكَ ؟
“Bagaimana keadaanmu ?”
Aina
Aina ( أيْنَ ) : Dimana … ?
Digunakan untuk menanyakan tempat,
Contoh :
أيْنَ بَيْتُكَ ؟
“Dimana rumahmu ?”
Annaa
Anna ( أنَّى ) memiliki tiga makna :
Kaifa ( كَيفَ ) : Bagaimana … ?
Contoh :
ألَمْ تَرَى إلَى الَّذِيْنَ يُجَادِلُوْنَ فِي ءَايَاتِ اللهِ أنَّى يُصْرَفُوْنَ
Apakah kamu tidak meemperhatikan orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah? Bagaimana mereka dapat dipalingkan ?
Mataa ( مَتَى ) : Kapan … ?
Contoh :
أنَّى يَرْجِعُ الـمُسَافِرُوْنَ ؟
“Kapan para musafir ini pulang ?”
Min aina ( مِنْ أيْنَ ) : Dari Mana … ?
Contoh :
قَالَ يا مَرْيَمُ أنّى لَكِ هَذَا
Dia berkata : “Wahai Maryam, dari mana ini engkau peroleh?
Mataa
Mataa ( مَتَى ) : Kapan … ?
Digunakan untuk menanyakan waktu,
Contoh :
وَيَقُوْلُوْنَ مَتَى هَذَا الوَعْدُ إنْ كُنْتُمْ صَادِقِيْنَ
“Dan mereka berkata : kapan datangnya ancaman itu? jika kamu orang-orang yang benar”
Ayyana
Ayyana
أيَّانَ
Kapankah … ?
Digunakan untuk menanyakan waktu yang akan datang secara khusus,
Contoh :
يَسْئَلُوْنَ أيَّانَ يَوْمُ الدِّيْنِ
mereka bertanya : kapankah hari pembalasan itu ?
PEMBAGIAN ADAT ISTIFHAM DARI SEGI JAWABAN
Adat istifham jika dilihat dari segi tujuan pertanyaannya terdiri dari tiga macam :
Tashdiq dan Tashawwur
Adat yang mengandung Tashdiq ( التَصْدِيْقُ ) pembenaran dan Tashawwur ( التَصَوُّرُ ) penggambaran, yaitu Hamzah ( الهَمْزَةُ ( أ ) ) : Apakah ?
Tashdiq saja
Adat yang mengandung Tashdiq ( التَصْدِيْقُ ) pembenaran saja, yaitu Hal ( هل ) : Apakah ? dan adat ini menunjukan pada jawaban iya ( نَعَمْ ) atau tidak ( لا )
Tashawwur saja
Adat yang mengandung Tashawwur ( التَصَوُّرُ ) penggambaran saja, yaitu selain dari Hamzah dan Hal, terdapat 9 adat istifham.
Tashawwur ( التَصَوُّرُ ) penggambaran adalah adat yang digunakan untuk menanyakan salah satu dari dua bagian atau sesuatu hal yang belum jelas atau belum diketahui.
Tashdiq ( التَصْدِيْقُ ) pembenaran adalah adat yang digunakan untuk menanyakan akan kebenaran sesuatu dan dijawab dengan iya ( نَعَمْ ) atau tidak ( لا ).
MAKNA LAIN DARI ISTIFHAM
Istifham memiliki makna-makna lain diluar dari apa yang telah disebutkan sesuai adatnya, diantaranya :
Penetapan ( التَقْرِير )
Contoh :
ألَيْسَ اللهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ
“Bukankah Allah yang mencukupi hamba-Nya ?”
Pengingkaran ( الإنكار )
Contoh :
أتَطْلُعُ الشَمْسُ فِي اللَيْلِ
“Apakah matahari akan terbit pada malam hari?”
Merendahkan ( التَحْقِير )
Contoh dalam Firman Allah saat menceritakan tentang orang kafir :
أهذا الذي بَعَثَ اللهُ رَسُولاً
“Inikah orangnya yang diutus Allah sebagai Rasul?”
Peniadaan ( النَفْيُ )
Contoh :
هَلْ جَزَاءُ الإحْسَانِ إلا الإحسان
“Tidak adakah balasan kebaikan selain kebaikan?”
Menjelekkan ( التَوْبِيْخ )
Contoh :
أتَأمُرُونَ النَاسَ بِالبِرِّ وَ تَنْسَوْنَ أنفُسَكُمْ
“Mengapa kamu menyuruh orang lain berbuat kebaikan, sedangkan kamu melupakan dirimu?”
Perintah ( الأمر )
Contoh :
فَهَلْ أنتُمْ مُنْتَهُونَ
“Maka tidaklah kamu berhenti ?” maksudnya : berhentilah!
Larangan ( النَهْيُ )
Contoh :
أتَخْشَوْنَهُ
“Apakah kamu takut pada mereka ?” maksudnya : janganlah takut dari mereka!
Kagum atau Terkejut ( التَعَجُّب )
Contoh :
مَالِ هّذا الرَسُولِ يأكُلُ الطعامَ و يَمْشِيْ في الأسْوَاقِ
“Mengapa Rasul (Muhammad) ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar?”
Mengharap ( التَمَنِّي )
Contoh :
فَهَلْ لَنَا مِنْ شُفَعَاءَ فَيَشْفَعُوا لنَا
“maka adakah pemberi syafaat bagi kami yang akan memberikan pertolongan kepada kami ?”
Dan masih banyak makna-makna lain dari istifham selain yang telah disebutkan.
REFERENSI
- Tunaany, Abi Ulais Zakariya, Idha’atu Ad-Dujunnah Fii Halli Alfaadz Mandzumah Ibni As-Syihnah Fii Ilmil Balaghah. Beirut. 2015. Dar Ibnu Hazm ⤴
- https://www.nahwu.top/2016/12/istifham-dalam-bahasa-arab-beserta.html?m=1 ⤴