Muamalah

Di antara bentuk kesempurnaan Islam adalah bahwa agama ini bukan hanya mengatur sisi keyakinan dan peribadatan kepada Tuhan, namun Islam juga mengatur sisi hubungan antara manusia. Hubungan antar manusia ini yang sering diistilahkan dengan muamalah.

Definisi

Muamalah adalah hukum syariat yang berkaitan dengan hubungan manusia satu dengan lainnya . Untuk hal yang berkenaan dengan harta (jual-beli, sewamenyewa, warisan dan lain sebagainya) biasanya ditambahkan kata maaliyyah yang berarti harta. [1]. Akan tetapi belakangan kata muamalat konotasinya adalah muamalat maaliyyah. [2]

Kaidah Dalam Muamalah

Ada kaidah yang terkenal dalam bidang muamalah yaitu

الْاَصْلُ فِي الْمُعَامَلَةِ لِلْاِبَاحَةِ

Hukum asal dalam setiap muamalat adalah mubah/boleh.

Kaidah ini dinukil oleh para ulama dari masa ke masa dan dari berbagai mazhab kecuali Zahiriyah. Di antaranya:

Imam Syafi’i (wafat 204 H) berkata:

اَن يَكُوْنَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ أَحَلَّ الْبَيْعَ اِذَا كَانَ مِمَّا لَمْ يَنْهَ عَنْهُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ

Allah telah menghalalkan setiap jual beli, apabila tidak ada larangan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. [3]

Ibnu Amir Hajj Al-Hanafi (wafat 879 H) berkata:

الْاَصْلُ فِي الْبَيْعِ الْحِلُّ

Hukum asal setiap jual beli adalah halal. [4]

Ibnu Ruhaybani Al-Hambali (wafat 1243H) berkata:

الْاَصْلُ فِي الْعُقُوْدِ الْجَوَازُ

Hukum asal dalam setiap akad adalah boleh. [5]

Di antara dalil kaidah ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Hakim bin Hizam radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:

يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنِّي أَشْتَرِي بُيُوْعًا فَمَا يَحِلُّ لِي مِنْهَا وَمَا يَحْرُمُ عَلَيَّ؟ قَالَ : إِذَا اشْتَرَيْتَ شَيْئًا فَلَا تَبِعْهُ حَتَّى تَقْبِضْهُ

“Wahai Rasulullah, saya sering melakukan jual beli, apa jual beli yang halal dan yang haram?” Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai anak saudaraku, bila engkau memberi sebuah barang maka janganlah engkau jual sebelum barang tersebut engkau terima.” [6]

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya menjelaskan hal-hal yang diharamkan dalam jual beli, padahal beliau ditanya tentang kaidah-kaidah halal/haram dalam jual beli maka dapat dipahami bahwa pada dasarnya setiap jual beli hukumnya boleh, kecuali terdapat larangan dalam akad tersebut. [7]

Referensi

  1. At-Taubah Minal Makasib Al-Muharramah wa Ahkamuhaa fil Islam, Dr Khalid al Mushlih
  2. Harta Haram Muamalat Kontemporer, Dr Erwandi Tarmizi, halaman 1
  3. Al Umm, 3/3
  4. Al-Taqrir wa Al-Tahbir, 1/263
  5. Mathalib Ulin Nuha, 3/608
  6. HR. Ahmad, Imam An-Nawawi mengatakan bahwa hadits ini berderajat hasan.
  7. Harta Haram Muamalat Kontemporer, Dr Erwandi Tarmizi, 11-12.