Neraka
Pengertian
Neraka dalam bahasa arab bernama “an-naar” (اَلنَّار) dengan huruf “a” double. Dan secara bahasa adalah api. Dan secara istilah adalah sebuah tempat kembalinya orang-orang kafir dan mereka kekal didalamnya.
Orang-orang beriman berada disurga, dan orang-orang kafir berada didalam neraka.
Sebagian orang yang beriman namun memiliki dosa-dosa, ada juga yang akan masuk neraka sebelum masuk surga, ia akan dibersihkan terlebih dahulu dineraka. Namun tidak kekal didalamnya.
Nama-Nama Neraka
Neraka memiliki beberapa nama. Diantaranya adalah :
Jahannam
Nama ini disebutkan sekitar 77 kali dalam Al-Qur’an.
Diantaranya Allah berfirman :
قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرًّا لَوْ كَانُوا يَفْقَهُونَ
“Katakanlah : ‘Api neraka Jahannam lebih panas (dari panas dunia), seandianya mereka mengetahui’ ” (At-Taubah : 81)
Ibnul Mandhur rahimahullah berkata : “Dinamakan Jahannam karena kedalamannya yang sangat luar biasa” (Lisanul Arab 12/112).
Jahim
Nama ini disebutkan kurang lebih pada 26 tempat dalam Al-Qur’an.
Diantaranya adalah firman Allah ta’ala :
فَأَمَّا مَنْ طَغَى (37) وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (38) فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى (39)
“Adapun orang-orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka neraka jahim lah tempat tinggalnya” (An-Nazi’at : 37-39)
وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ
“Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka jahim” (Al-Infithar : 14)
“Jahim adalah tempat yang sangat panas…., … dan kerena itulah dinamakan neraka jahim” (Lihat Kamus Maqayis Al-Lughah 1/429 pada makna ‘جَحَمَ’)
Saqar
Saqar disebutkan sekitar 4 tempat dalam Al-Qur’an.
Diantaranya adalah firman Allah ta’ala :
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ (42) قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ (43) وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ (44) وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ (45) وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ (46) حَتَّى أَتَانَا الْيَقِينُ (47)
“Apa yang menyebabkan mu masuk Neraka Saqar ?”
Mereka menjawab :
”Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan shalat, kami juga tidak memberi makan orang miskin, bahkan kami biasa berbincang (untuk tujuan jahat) bersama orang-orang yang memperbincangkannya, dan kami dulu juga mendustakan hari pembalasan. Sampai datang kepada kami kematian” (Al-Muddatsir : 42-47)
“huruf sin, qof dan ro’, pada dasarnya memberikan arti membakar dengan api … dan dengan arti inilah neraka dinamakan saqar” (Lihat Kamus Maqayis Al-Lughah 3/86 pada makna ‘سَقَرَ)
Sa’ir
Ada 16 kata ini dalam A-Qur’an. Diantaranya adalah firman Allah ta’ala :
وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ (10) فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُورًا (11) وَيَصْلَى سَعِيرًا (12)
“adapun orang yang diberikan catatan amal dari belakang punggungnya, maka ia akan berteriak ‘celakalah aku !’ dan dia akan masuk kedalam neraka sa’ir ” (Al-Insyiqaq : 10-12)
Ibnu Faris ketika menjelaskan asli kata ini beliau mengatakan : “huruf sin, ‘ain dan ro’ aslinya memberikan makna menyala dan berkobar serta tingginya (kobaran api tersebut)” (Lihat Kamus Maqayis Al-Lughah 3/75 pada makna ‘سَعَرَ’)
Al-Huthamah
Al-Huthamah disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak dua kali, yaitu pada firman Allah ta’ala :
كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ (4) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ (5) نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ (6) الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ
“sekali-kali tidak, pasti dia akan dilemparkan ke dalam neraka hutamah, dan tahukah kamu apakah neraka Hutamah itu ? Yaitu api Allah yang dinyalakan yang membakar sampai ke hati” (Al-Humazah : 4-7)
Ibnu Faris berkata : “Neraka dinamakan dengan Al-Hutamah karena ia akan menghancur leburkan apa saja yang ia temui” (Lihat Kamus Maqayis Al-Lughah 2/78 pada makna ‘حَطَمَ)
Hawiyah
Kata ini tercantum dalam Al-Qur’an sebanyak satu kali, yaitu pada surat Al-Qari’ah, Allah berfirman :
وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ (8) فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ (9) وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ (10) نَارٌ حَامِيَةٌ (11)
“Dan adapun orang yang ringan timbangan kebaikannya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah, dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu ? Ia adalah api yang sangat panas” (QS. Al-Qari’ah : 8-11)
Al-Qurthubi berkata : “Neraka dinamakan Hawiyah, karena seorang akan (Hawaa) jatuh kedalamnya, dengan kedalamannya yang luar biasa” (Tafsir Al-Qurthubi 20/167)
Ladha
Nama ini tercantum dalam Al-Qur’an sebanyak satu kali. Yaitu pada firman Allah ta’ala :
كَلَّا إِنَّهَا لَظَى (15) نَزَّاعَةً لِلشَّوَى (16)
“Sama sekali tidak, karena ia adalah neraka ladha, yang mengelupas kulit kepala” (QS. Al-Ma’arij : 15-16)
“Neraka dinamai dengan (ladha) karena ia adalah api yang terpanas” (Lisanul Arab 15/248)
Ketika ditanya tentang nama-nama neraka jahannam Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata :
“Neraka Jahannam memiliki nama yang banyak, dan nama yang banyak tersebut disebabkan karena perbedaan sifat-sifatnya.
Sehingga terkadang dinamakan : Jahim, Jahannam, Ladha, Sa’ir, Saqar, Al-Huthamah, dan Al-Hawiyah.
Hal tersebut dikarenakan perbedaan sifatnya, akan tetapi menunjukan pada benda yang satu.
Nama apapun yang terdapat dalam Al-Qur’an ataupun sunnah rasul shallallahu ‘alaihi wasallam wajib untuk dibenarkan oleh seorang mukmin” (Majmu’ Fatawa dan Rasail Ibnu Utsaimin 2/58)
Itulah diantara tujuh nama neraka dan disana ada yang berpendapat bahwa neraka memiliki nama lain selain tujuh tersebut.
Satu Celupan Neraka, Membuat Lupa Nikmat Dunia
“(diakherat kelak) akan didatangkan salah seorang penduduk neraka yang paling nikmat hidupnya
Lalu ia akan dicelupkan di neraka sekali celupan
Lalu ditanyakan kepadanya :
“Apakah Engkau pernah melihat kenikmatan dalam hidup mu ?”
“Pernahkah ada nikmat yang menghampiri mu ?”
Lalu orang yang paling nikmat hidupnya didunia ini, menjawab :
“Demi Allah, aku tidak pernah (mendapatkan itu semua) wahai rab”“[1]
Penduduk Neraka Merintih dan Mereka Tidak Bisa Mendengar Antara Satu Dan Yang Lainnya
Allah berfirman :
لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَهُمْ فِيهَا لَا يَسْمَعُونَ
“Mereka merintih di dalam api dan mereka di dalamnya tidak bisa mendengar” (QS. Al-Anbiya : 100)
Imam Ath-Thabari dari tafsirnya membawakan perkataan Ibnu Mas’ud ketika mengomentari ayat ini :
“Jika penduduk neraka yang kekal didalamnya, dilemparkan ke neraka, maka ia akan diberikan ruang khusus dari api, kemudian ruang tersebut dimasukan pada ruang kedua, kemudian ruang kedua tersebut dimasukan kedalam ruang ketiga.
Diruang tersebut ada masamir dari api, sehingga orang tersebut melihat bahwa tidak ada yang diadzab kecuali dirinya nya sendiri.
Lalu Ibnu Mas’ud membaca firman Allah ini, yang artinya : ‘Mereka merintih di dalam api dan mereka di dalamnya tidak bisa mendengar’ ”[2]
Kesimpulan ini juga didukung dengan hadits yang lainnya,
diantaranya adalah sebuah hadits yang menyatakan bahwa adzab yang paling ringan diakhirat adalah seorang yang memakai sandal dari api, bukan hanya alasnya, tapi talinya juga dari api, dengan itu, otaknya mendidih.
Orang yang diadzab dengan adzab ini, merasa bahwa dia adalah seorang yang paling keras siksanya, padahal ia adalah seorang yang paling ringan siksanya.
Berikut haditsnya :
إِنَّ أَهْوَنَ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا مَنْ لَهُ نَعْلَانِ وَشِرَاكَانِ مِنْ نَارٍ، يَغْلِي مِنْهُمَا دِمَاغُهُ كَمَا يَغْلِ الْمِرْجَلُ، مَا يَرَى أَنَّ أَحَدًا أَشَدُّ مِنْهُ عَذَابًا وَإِنَّهُ لَأَهْوَنُهُمْ عَذَابًا
“”Sesungguhnya penduduk neraka yang paling ringan siksanya adalah seseorang yang mengenakan dua sandal dan dua tali sandal dari neraka, kemudian otaknya mendidih karena panasnya sebagaimana kuali mendidih.
Orang tersebut merasa bahwa tidak ada orang lain yang siksanya lebih pedih daripadanya, padahal siksanya adalah yang paling ringan di antara mereka.””[3]
Ini menunjukan bahwa ia tidak melihat orang lain yang disiksa dineraka.
Makanan dan Minuman Penduduk Neraka
Dhari’
Allah berfirman :
لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلَّا مِنْ ضَرِيعٍ لَا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِي مِنْ جُوعٍف
“Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.”[4]
Beberapa ma’na Dhari’ dalam kitab tafsir[5] :
- Pohon dari api
- Batu
- Makanan terjelek, menjijikan
- Pohon berduri (الشبرق), ada yang mengatakan (الشبرق) dalam bahasa latin adalah “Ononis”
- Duri dari api
Zaqqum
Kata ini berulang 3x dalam Al-Qur’an.
- Surat As-Shaffat : 62
Allah berfirman :
أَذَلِكَ خَيْرٌ نُزُلًا أَمْ شَجَرَةُ الزَّقُّومِ
“(Makanan surga), itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum ?!”
- Surat Ad-Dukhan : 43
Allah berfirman :
إِنَّ شَجَرَتَ الزَّقُّومِ * طَعَامُ الْأَثِيمِ * كَالْمُهْلِ يَغْلِي فِي الْبُطُونِ * كَغَلْيِ الْحَمِيمِ
“Sesungguhnya pohon zaqqum itu adalah makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang amat panas.”[6]
- Surat Al-Waqi’ah : 52
Allah berfirman :
ثُمَّ إِنَّكُمْ أَيُّهَا الضَّالُّونَ الْمُكَذِّبُونَ * لَآكِلُونَ مِنْ شَجَرٍ مِنْ زَقُّومٍ * فَمَالِئُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ
“Kemudian sesungguhnya kamu wahai orang-orang yang sesat lagi mendustakan, benar-benar akan memakan pohon zaqqum, dan pohon itu akan memenuhi perutmu.”[7]
Ulama tafsir mengatakan, mungkin zaqqum adalah satu pohon yang ranting-rantingnya menjangkau seluruh penduduk neraka, sebagaimana pohon “thuba” yang berada disurga.
Ada juga yang mengatakan bahwa pohon zaqqum itu tidak hanya satu, tapi sebuah nama bagi jenis pohon tertentu[8].
Imam Ibnu Katsir membawakan perkataan Mujahid, salah seorang ulama tabi’in yang ahli menafsirkan Al-Qur’an, murid sahabat Ibnu Abbas. Beliau berkata : “Kalau ada sedikit bagian pohon tersebut jatuh ke bumi, pasti bisa merusak kehidupan manusia”[9]
Dan ada juga sebuah hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang diperselisihkan keshahihannya,
Riwayat tersebut berbunyi :
لَوْ أَنَّ قَطْرَةً مِنَ الزَّقُّومِ قُطِرَتْ فِي دَارِ الدُّنْيَا لأَفْسَدَتْ عَلَى أَهْلِ الدُّنْيَا مَعَايِشَهُمْ، فَكَيْفَ بِمَنْ يَكُونُ طَعَامَهُ؟
“Kalau seandainya setetes Zaqqum menetes ke kampung dunia, niscaya akan merusakkan kehidupan penduduknya.
Lalu bagaimana dengan (keadaan) orang-orang yang menjadikan zaqqum sebagai makanannya?”[10]
Pohon Zaqqum, pohon yang sangat buruk untuk dijadikan makanan, dan lebih dari itu, jika ada seorang penduduk neraka yang memakannya, ia tidak akan bisa menelannya, ditelan tidak bisa, dikeluarkan pun tidak bisa. (NasAlullaah As-Salaamah)
Allah berfirman :
وَطَعَامًا ذَا غُصَّةٍ وَعَذَابًا أَلِيمًا
“Dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih.”[11]
Dan dalam tafsir At-Thabari, Imam Mujahid mengatakan bahwa arti makanan yang menyumbat itu adalah pohon zaqqum[12].
Air Mendidih
Salah satu minuman Ahli neraka adalah air yang sangat panas. Berupa air yang mendidih.
Allah berfirman :
لَا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا * إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا
“penduduk neraka, tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air mendidih dan nanah”[13]
Allah juga berfirman :
وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُم
“dan (penduduk neraka) diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya”[14]
Nanah
مِنْ وَرَائِهِ جَهَنَّمُ وَيُسْقَى مِنْ مَاءٍ صَدِيدٍ * يَتَجَرَّعُهُ وَلَا يَكَادُ يُسِيغُهُ وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ وَمِنْ وَرَائِهِ عَذَابٌ غَلِيظٌ
“di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah, diminumnnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati, dan dihadapannya masih ada azab yang berat.”[15]
Ghislin
Ghislin (الغسلين) merupakan nanahnya penduduk neraka. Cairan yang keluar dari luka-luka mereka[16]. Ghislin inilah salah satu sumber air minum mereka
وَلَا طَعَامٌ إِلَّا مِنْ غِسْلِينٍ * لَا يَأْكُلُهُ إِلَّا الْخَاطِئُونَ
“Tidak ada makanan bagi mereka (penduduk neraka) kecuali dari ghislin (nanah), dan tidak akan memakannya kecuali orang yang berdosa”[17]
Penduduk Neraka Tidak Kerasan
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ أَنَّ لَهُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا وَمِثْلَهُ مَعَهُ لِيَفْتَدُوا بِهِ مِنْ عَذَابِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَا تُقُبِّلَ مِنْهُمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ * يُرِيدُونَ أَنْ يَخْرُجُوا مِنَ النَّارِ وَمَا هُمْ بِخَارِجِينَ مِنْهَا وَلَهُمْ عَذَابٌ مُقِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mereka mempunyai apa yang dibumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu (pula) untuk menebusi diri mereka dengan itu dari azab hari kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka beroleh azab yang pedih.
Mereka ingin keluar dari neraka, padahal mereka sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya, dan mereka beroleh azab yang kekal.“
Inilah ayat yang menunjukan bahwa penduduk neraka tidak kerasan tinggal disana, mereka ingin keluar, walaupun mereka harus menebusnya dengan dunia yang ia miliki.
Padahal dalam hadits qudsi, Allah menginginkan yang lebih mudah dan lebih sedikit dari dunia yang mereka miliki
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى لِأَهْوَنِ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا يَوْمَ القِيَامَةِ: لَوْ أَنَّ لَكَ مَا فِي الأَرْضِ مِنْ شَيْءٍ أَكُنْتَ تَفْتَدِي بِهِ؟ فَيَقُولُ: نَعَمْ، فَيَقُولُ: أَرَدْتُ مِنْكَ أَهْوَنَ مِنْ هَذَا، وَأَنْتَ فِي صُلْبِ آدَمَ: أَنْ لاَ تُشْرِكَ بِي شَيْئًا، فَأَبَيْتَ إِلَّا أَنْ تُشْرِكَ بِي
“Pada hari kiamat kelak, Allah akan bertanya kepada penghuni neraka yang paling ringan siksanya;
‘seandainya kamu mempunyai semua yang ada di bumi, akankah kau jadikan untuk menebus dirimu? ‘
‘Tentu’ Jawabnya.
Maka Allah berfirman:
‘Dahulu aku hanya ingin sesuatu yang lebih sepele daripada itu, ketika kamu masih dalam sulbi Adam, yaitu agar kamu tidak menyekutukan-KU dengan sesuatu apapun, namun engkau enggan dan engkau tetap menyekutukan-KU dengan sesuatu (berbuat kesyirikan).”[18]
Neraka Disiapkan Untuk Tempat Tinggal Yang Kekal Bagi Orang-Orang Kafir
Allah berfirman :
وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ
“Lindungilah diri kalian dari neraka yang disiapkan untuk orang-orang kafir”[19]
إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَلَاسِلَ وَأَغْلَالًا وَسَعِيرًا
“Sesungguhnya Kami menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala.”[20]
Namun bukan berarti orang muslim akan terbebas dari neraka, bahkan bisa saja seorang muslim masuk kedalamnya. Allah berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka”[21]
Batu Dan Manusia Sebagai Bahan Bakar
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…”[22]
Neraka Memiliki Tujuh Pintu, Yang Dimasuki Orang-Orang Khusus
لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِكُلِّ بَابٍ مِنْهُمْ جُزْءٌ مَقْسُومٌ
“Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.”[23]
Adzab Neraka Datang Dari Segala Penjuru
يَوْمَ يَغْشَاهُمُ الْعَذَابُ مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ أَرْجُلِهِمْ وَيَقُولُ ذُوقُوا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“pada hari mereka ditutup oleh azab dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka dan Allah berkata (kepada mereka): “Rasakanlah (pembalasan dari) apa yang telah kamu kerjakan”.”[24]
لَهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ ظُلَلٌ مِنَ النَّارِ وَمِنْ تَحْتِهِمْ ظُلَلٌ ذَلِكَ يُخَوِّفُ اللَّهُ بِهِ عِبَادَهُ يَاعِبَادِ فَاتَّقُونِ
“Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah merekapun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku hai hamba-hamba-Ku.”[25]
Adzab Neraka Kekal Tanpa Henti
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”[26]
Neraka Diikat Dengan 70.000 Tali, Setiap Tali Dipegang 70.000 Malaikat
يُؤْتَى بِجَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لَهَا سَبْعُونَ أَلْفَ زِمَامٍ، مَعَ كُلِّ زِمَامٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ يَجُرُّونَهَا
“Pada hari itu neraka jahannam akan didatangkan dengan 70.000 tali kekang, yang mana setiap tali kekang ditarik oleh 70.000 malaikat”[27]
Panas Api Neraka 70x Panas Api Dunia
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
نَارُكُمْ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ
“Panas api yang kalian gunakan merupakan seper tujuh puluhnya panas api neraka”[28]
Jika memang benar, bahwa api dunia yang paling panas adalah 2000 derajat celcius, maka jika dikalikan 70, menjadi 140.000 derajat celcius, wallahu a’lam.
Belum bisa terbayangkan alangkah panasnya tempat tersebut.
Oleh karena itu Allah mengabarkan tentang hal ini, Allah berfirman :
وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ * نَارٌ حَامِيَةٌ
“Dan tahukah kamu, apakah neraka Hawiyah itu ? (ia adalah) api yang sangat panas”[29]
Neraka Juga Memiliki Siksaan Dengan Dingin Yang Sangat
وَاشْتَكَتِ النَّارُ إِلَى رَبِّهَا، فَقَالَتْ: يَا رَبِّ أَكَلَ بَعْضِي بَعْضًا، فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ، نَفَسٍ فِي الشِّتَاءِ وَنَفَسٍ فِي الصَّيْفِ، فَهُوَ أَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الحَرِّ، وَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الزَّمْهَرِيرِ
Neraka jahannam mengadu kepada Rabbnya seraya berkata :
“Wahai Rabb, sebagian kami telah makan sebagian yang lain!”
Maka Allah pun memberinya izin dengan dua tarikan nafas;
Sekali saat musim dingin dan sekali saat musim panas.
Maka apa yang kalian rasakan berupa udara yang sangat panas berasal darinya, begitu juga udara yang sangat dingin berasal darinya.”[30]
Dalam kitab “Lathaif Al-Ma’arif”, Ibnu Rajab Al-Hanbali membawakan sebuah riwayat dengan mengatakan :
Ada yang meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau berkata :
“Penduduk neraka merengek-rengek agar bisa terlepas dari api, maka mereka diberi hawa yang sangat dingin, yang membuat ‘ngilu’ tulang belulang, hingga akhirnya mereka meminta panas lagi”[31]
Ibnu rajab juga membawakan riwayat dari Mujahid, beliau berkata :
“Jika penduduk neraka masuk pada hawa dingin neraka, tulang belulang mereka akan retak, sampai terdengar suaranya”[32]
Neraka Telah Diciptakan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda :
وَرَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ، وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ»، قَالُوا: بِمَ؟ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: «بِكُفْرِهِنَّ»، قِيلَ: أَيَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ قَالَ: ” بِكُفْرِ الْعَشِيرِ، وَبِكُفْرِ الْإِحْسَانِ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا، قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
“… kemudian aku melihat neraka, dan aku belum pernah melihat pemandangan (mengerikan) seperti itu, dan aku melihat kebanyakan penduduknya adalah wanita.
Para sahabat bertanya : “Apa sebabnya, wahai Rasulullah ?”
“Kekufuran mereka”, jawab beliau
“Apakah mereka kufur kepada Allah ?” tanya sebagian yang lainnya
Beliau jawab : “Mereka mengkufuri suami, dan mengkufuri kebaikan. Jika engkau selalu berbuat baik kepadanya, kemudian ia melihat sesuatu yang tidak ia sukai, wanita tersebut akan mengatakan : ‘aku tidak pernah melihat satu kebaikan pun dari mu’ ”[33]
Neraka Memiliki Pintu
Allah berfirman :
وَسِيقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى جَهَنَّمَ زُمَرًا حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا فُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَتْلُونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِ رَبِّكُمْ وَيُنْذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا قَالُوا بَلَى وَلَكِنْ حَقَّتْ كَلِمَةُ الْعَذَابِ عَلَى الْكَافِرِينَ
“Orang-orang kafir digiring ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?” Mereka menjawab: “Benar (telah datang)”. Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir”.
Kedalaman Neraka
Neraka merupakan tempat yang sangat dalam, bahkan neraka diberi nama jahannam karena jahannam memiliki arti sebuah tempat yang memiliki kedalamanan yang sangat[34].
Berikut kisah Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu tentang,
كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذْ سَمِعَ وَجْبَةً، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «تَدْرُونَ مَا هَذَا؟» قَالَ: قُلْنَا: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: «هَذَا حَجَرٌ رُمِيَ بِهِ فِي النَّارِ مُنْذُ سَبْعِينَ خَرِيفًا، فَهُوَ يَهْوِي فِي النَّارِ الْآنَ، حَتَّى انْتَهَى إِلَى قَعْرِهَا
“Kami dahulu pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba kami mendengar suatu barang yang jatuh,
Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada kami : “Kalian tahu apa itu ?”
Kami pun menjawab : “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu”.
Beliau berkata : “Ini adalah (suara) batu yang dilempatkan ke neraka sejak 70 tahun yang lalu, batu itu terjatuh, dan sekarang baru sampai didasarnya””[35]
Pakaian Penduduk Neraka
Allah berfirman :
فَالَّذِينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِنْ نَار
“Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka”[36]
Penjaga Neraka Bengis-Bengis
Allah berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan“[37].
Neraka Sangat Luas dan Mampu Menampung Seluruh Penduduknya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
لَا تَزَالُ جَهَنَّمُ يُلْقَى فِيهَا وَتَقُولُ: هَلْ مِنْ مَزِيدٍ، حَتَّى يَضَعَ رَبُّ الْعِزَّةِ فِيهَا قَدَمَهُ، فَيَنْزَوِي بَعْضُهَا إِلَى بَعْضٍ وَتَقُولُ: قَطْ قَطْ،
“Neraka jahannam terus dilempari penduduknya, dia selalu berkata : “Apakah masih ada tambahan ?” sampai (Allah) Rabul Izzah meletakan kedua telapak kakinya, sehingga ia mengerut (menjadi kecil), sampai ia berkata : “cukup, cukup””[38].
Matahari Dan Bulan Akan Dimasukan Ke Neraka
Diantara salah satu tanda luasnya neraka adalah dilemparkannya matahari dan bulan kedalamnya. Dan menurut ahi astonomi, besar matahari adalah 1 juta kali besar bumi. Sehingga kita tahu bahwa neraka itu sangat besar sekali.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ ثَوْرَانِ مُكَوَّرَانِ فِي النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Matahari dan bulan, merupakan dua bintang yang akan digulung kedalam neraka pada hari kiamat”[39]
Referensi
[1] Lihat HR. Muslim 2807, dengan terjemahan bebas
[2] Tafsir Ath-Thabari surat Al-Anbiya : 100
[3] HR. Muslim no 213
[4] QS. Al-Ghasyiyah : 6-7
[5] Lihat tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Ath-Thabari
[6] QS. Ad-Dukhan : 43-46
[7] QS. Al-Waqi’ah : 51-53
[8] Lihat tafsir Ibnu Katsir pada surat As-Saffat ayat 62
[9] Lihat tafsir Ibnu Katsir pada surat Ad-Dukhan ayat 43
[10] HR. At-Tirmidzi 2583
[11] QS. Al-Muzammil : 13
[12] Lihat Tafsir Ath-Thabari, Surat Al-Muzammil : 13
[13] QS. An-Naba : 24-25
[14] QS. Muhammad : 15
[15] QS. Ibrahim : 16-17
[16] Lihat Tafsir Ath-Thabari pada surat Al-Haqqah ayat 36
[17] QS. Al-Haqqah : 36-37
[18] HR. Al-Bukhari no 6557
[19] QS. Ali Imran : 131
[20] QS. Al-Insan : 4
[21] QS. At-Tahrim : 6
[22] QS. At-Tahrim : 6
[23] QS. Al-Hijr : 44
[24] QS. Al-‘Ankabut : 55
[25] QS. Az-ZUmar : 16
[26] QS. An-Nisa : 56
[27] HR. Muslim no 2842
[28] HR. Al-Bukhari no 3265 dan Muslim 2843
[29] QS. Al-Qari’ah : 10-11
[30] HR. Al-Bukhari no 537, 3260 dan Muslim 617
[31] Lathaif Al-Ma’arif, Hal. 333
[32] At-Takhwif Min An-Nar hal. 96
[33] HR. Al-Bukhari no 5197 dan Muslim 907
[34] Lihat Lisanul Arab 12/112
[35] HR. Muslim no 2844
[36] QS. Al-Hajj : 19
[37] QS. At-Tahrim : 6
[38] HR. Al-Bukhari no 6661 dan Muslim no 2848, dan lafaldz diatas adalah milik Imam Muslim
[39] Lihat Misykah Al-Mashabih, Hadits no 5692