Tetangga

Definisi Tetangga, Kategori Tetangga, Firman Allah tentang Tetangga, Sabda Nabi tentang Tetangga, Perkataan Salaf tentang Tetangga, Kisah-Kisah tentang Tetangga

Definisi Tetangga

Tetangga dalam bahasa Arab adalah al-jar ( الجار ) bentuk jamaknya al jiran ( الجيران ) , artinya tetangga, yaitu orang-orang yang tempat tinggalnya berdekatan. Menurut Ibnu Al A’rabi, tetangga adalah yang rumahnya di sekitar rumah kita.

Kategori Tetangga

Ada beberapa kategori tetangga :

1. Tetangga non-muslim, dia wajib dihormati sebagai tetangga.

2. Tetangga muslim, dia wajib dihormati sebagai tetangga dan sebagai sesama muslim.

3. Tetangga muslim kerabat, dia wajib dihormati sebagai tetangga, sebagai sesama muslim, dan karena adanya hubungan darah.

Hal ini didasarkan sabda Rasulullah, “Tetangga itu ada tiga macam: tetangga yang mempunyai satu hak, yaitu tetangga non-muslim, dia berhak dihormati sebagai tetangga;
tetangga yang mempunyai dua hak, yaitu tetangga muslim, dia berhak dihormati sebagai tetangga dan sesama muslim; dan tetangga muslim kerabat, dia berhak dihormati sebagai tetangga, sebagai sesama muslim, dan sebagai sesama saudara (yang berhubungan darah).” 1

FIRMAN ALLAH :

واعبدوا الله ولا تشركوا به شيئا و بالوالدين إحسانا و بذي القربى و اليتامى و المساكين و الجار ذي القربى و الجار الجنب و الصاحب بالجنب

[1] ( An Nisa (36) ) 21 Musnad As Syamiyin , At Thobrani (Hal. 476), Silsilah Ad dha’ifah wal Maudhu’ah (7/488)

لئن لم ينته المنافقون والذين في قلوبهم مرض و المرجفون في المدينة لنغرينك بهم ثم لا يجاورنك فيها إلا قليلا

[2] ( Al Ahzab (60) )

SABDA RASULULLAH صلى الله عليه و سلم
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, maka janganlah ia menyakiti tetangganya.” (Muttafaqun ‘alaihi) Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah bersabda, “Jibril tidak henti-hentinya mengingatkanku tentang tetangga, sampai-sampai aku mengira ia akan menyuruhku agar memberikan hak waris kepadanya.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Wahai para wanita muslimah janganlah seorang tetangga menghina tetangga lainnya walaupun tentang kuku kambingnya.”(Muttafaqun ‘alaihi)
Diriwayatkan dari Abu Syarih Al Khuza’I bahwa Rasulullah bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya” (H.R. Muslim)

Perkataan Salaf Tentang Tetangga

1. Ibnu Abbas Berkata,

“Ada tiga perilaku terpuji di zaman jahiliyah, yang seharusnya menjadi perilaku kaum Muslimin, yaitu apabila ada orang yang terbelit hutang, ditimpa kesusahan, atau menderita sakit, maka para tetangganya berusaha keras untuk melunasi hutangnya dan mengeluarkannya dari kesusahan yang dihadapi.”

2. Al Hasan Al Bashri Berkata,

“Bertetangga yang baik itu bukan dengan tidak menyakiti tetangga, melainkan bersabar dari perlakuan yang menyakitkan dari tetangga.”

3. Al Faqih Nashr As Samarqandi berkata,

“Bertetangga yang baik itu dalam empat hal : menyantunitetangga dengan apa yang dimilikinya, tidak mengharapkan apa yang dimiliki oleh tetangga, menahan diri dari
perbuatan tetangga yang menyakitinya.”

Kisah – Kisah Tentang tetangga

1. Bersabar Dengan Tetangga

Seseorang datang kepada Rasulullah mengadukan tetangganya. Rasulullah menasihatinya, “kembalilah dan bersabarlah.” Tapi orang itu datang lagi sampai dua atau tiga kali. Maka Rasulullah berkata, “pergilah dan keluarkan barang-barangmu ke pinggir jalan.” Dia lakukan hal itu, dan semua orang yang lewat bertanya kepadanya masalah yang dihadapinya, lalu ia bercerita tentang tetangganya, sehingga semua orang mengutuk tetangganya itu dan mendoakannya tidak baik. Akhirnya, tetangganya itu datang dan berkata kepadanya, “saudaraku pulanglah ke rumahmu dan kamu tidak akan menemukan lagi perlakuan yang tidak menyenangkanmu selamanya.”

2. Rasulullah Menjenguk Tetangga Yahudi

Rasulullah mempunyai tetangga seorang yahudi yang selalu membuang sampah di depan rumah beliau . ketika tetangga yahudi itu tidak tampak selama tiga hari berturut-turut, Rasulullah mengunjunginya di rumahnya. Orang yahudi itu bertanya, “mengapa mengunjungiku wahai Muhammad ?” Rasulullah menjawab, “Anda tidak meletakkan apa yang biasa anda letakkan, maka saya mengira anda sakit, lalu aku berkunjung.” Yahudi itu bertanya, “apakah agamu mengajarkan hal itu wahai Muhammad ?” Rasulullah menjawab, “bahkan lebih dari itu” maka yahudi itu berkata, “aku bersaksi bahwa tiada Rabb selain Allah dan bahwa Muhammad ituutusan Allah.”

3. Berapa Harga tetanggaku

Jahm Al Adawi menjual rumahnya seharga 100 ribu dirham, kemudian berkata kepada pembelinya, “lantas dengan harga berapa anda mau membeli ketetanggaanku dengan Said bin Al Ash ?” pembeli itu balik bertanya, “apakah pernah ada ketetanggaan yang dijual ?” Jahm menjawab, “kalua begitu ambillah uangmu dan kembalikan rumahku. Sungguh tidak ternilai harganya bertetangga dengan seorang yang ketika aku tidak keluar rumah dia menanyakan keadaanku, ketika melihatku dia menyambutku, ketika aku berpergian dia menjaga rumahku, ketika aku memerlukan dia memenuhi keperluanku, kalua aku tidak menyapanya dia yang memulai menyapaku, ketika aku ditimpa kesulitan dia memberikan jaln keluar.” Said bin Al Ash mendengar perkataan tetangganya itu, maka ia mengirimkan kepadanya uang sebesar 100 ribu dirham.

  1. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat …
  2. Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi
    tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar